Menkes Budi Gunadi Sebut TBC Sebabkan 2 Kematian Setiap 5 Menit, Prabowo Subianto Sampai Kaget!

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa di Indonesia penyakit TBC (Tuberkulosis) menyebabkan 2 kematian dalam waktu setiap 5 menit.--Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa di Indonesia penyakit TBC (Tuberkulosis) menyebabkan 2 kematian dalam waktu setiap 5 menit.
Oleh karena itu, Menkes Budi Gunadi mengatakan bahwa pasien penderita TBC harus ditangani dengan menjalani perawatan minum obat selama enam bulan.
“Setiap lima menit ada dua yang wafat. Kita bicara di acara ini, yang wafat karena TBC mungkin sudah 20 lebih,” ujar Menkes dikutip Kamis 12 Juni 2025.
"Masalahnya, selesainya (konsumsi obat) itu enam bulan. Minumnya setiap hari, pilnya banyak, lebih dari empat. Tapi kita sabar tidak apa-apa daripada tidak sembuh,” sambungnya.
Dengan tingginya angka kematian yang disebabkan oleh TBC, kata Menkes Budi Gunadi membuat Presiden RI, Prabowo Subianto sangat terkejut. Karenanya, Praboeo membuat program cek kesehatan gratis sebagai program quick winnya.
“Ini adalah salah satu program quick win-nya Bapak Prabowo. Beliau terkejut melihat kematian TBC ini tinggi sekali,” tuturnya.
BACA JUGA:Covid-19 Varian Nimbus Lebih Mudah Menyebar, Pakar Imunologi UNAIR Ungkap Faktor Pemicunya
Lebih lanjut, Menkes Budi Gunadi mengatakan pasien TBC harus menjalani perawatan dengan meminum obat. Dengan begitu, hal tersebut dapat mencegah penularan lebih lanjut.
"TBC itu begitu ketahuan, dikasih obat, dia berhenti kok penularannya. Obatnya ada, dan kalau selesai, dia sembuh. Agar mereka bisa kembali sebagai anggota masyarakat kita,” pungkasnya.
Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aries Marsudiyanto juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran TBC.
Pemerintah punya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan TBC. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan prinsip TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh), serta saling mengawasi dan menjaga sesama.
“TOSS itu kewajiban kita semua. Kalau ada anak, istri, saudara, tetangga yang gejalanya mirip, segera laporkan agar bisa diobati sampai sembuh,” katanya.
Ia turut mengingatkan agar masyarakat tidak termakan hoaks terkait vaksin maupun pengobatan dari pemerintah. Menurut Aries, ketakutan dan stigma sosial sering menjadi hambatan utama dalam penanganan TBC. Banyak penderita enggan melapor karena malu.
Sumber: